DeMarcus Cousins diskors semusim, kontrak diputus setelah perkelahian dengan penggemar

Penulis:LIVESCORE138 Waktu Terbit:2025-06-13 Kategori: news

## DeMarcus Cousins: Karier Menggantung di Ujung Tanduk Setelah Insiden Memalukan di Puerto RicoKarier DeMarcus Cousins, yang pernah bersinar terang sebagai salah satu center terbaik di NBA, kini terancam padam setelah insiden memalukan di liga basket Puerto Rico.

Mantan pemain All-Star itu dijatuhi hukuman skorsing hingga akhir musim dan kontraknya diputus oleh timnya, Mets de Guaynabo, menyusul perkelahian dengan penonton dalam sebuah pertandingan.

Menurut laporan yang beredar, Cousins terlibat adu mulut, memberikan gestur tidak senonoh, dan bahkan mencoba meraih penonton.

Tindakan ini, tentu saja, melanggar kode etik liga dan mencoreng reputasi Cousins, yang sudah ternoda oleh serangkaian cedera dan masalah perilaku di masa lalu.

Insiden ini menjadi pukulan telak bagi Cousins, yang mencoba menghidupkan kembali kariernya di luar NBA.

DeMarcus Cousins diskors semusim, kontrak diputus setelah perkelahian dengan penggemar

Setelah mengalami serangkaian cedera parah – termasuk robek Achilles, robek ACL, dan robek otot paha depan – Cousins kesulitan menemukan tempat permanen di liga terbaik dunia itu.

Meskipun sempat memperlihatkan kilasan kejeniusannya di beberapa tim, inkonsistensi dan masalah perilaku terus menghantuinya.

Melihat situasi ini, sulit untuk tidak merasa sedih.

DeMarcus Cousins adalah talenta luar biasa yang sayangnya, tidak pernah benar-benar mencapai potensi penuhnya.

Statistiknya berbicara sendiri: rata-rata 19.

6 poin, 10.

2 rebound, dan 3.

0 assist per pertandingan sepanjang kariernya di NBA.

Namun, angka-angka ini terasa hampa jika dibandingkan dengan apa yang seharusnya bisa dicapai oleh Cousins.

Pertanyaan besar yang muncul sekarang adalah: apakah ini akhir dari karier DeMarcus Cousins?

Meskipun masih ada kemungkinan kecil tim lain akan memberikan kesempatan kepadanya, insiden di Puerto Rico ini jelas menjadi noda besar dalam resume-nya.

Tim-tim NBA, yang semakin berfokus pada budaya tim dan pemain yang disiplin, mungkin akan ragu untuk mengambil risiko dengan merekrut Cousins.

Dari sudut pandang pribadi, saya merasa kasihan pada Cousins.

Cedera telah merampas masa jayanya, dan masalah perilaku tampaknya menjadi siklus yang sulit dipecahkan.

Mungkin dia membutuhkan bantuan profesional untuk mengatasi masalah emosionalnya dan belajar mengendalikan diri.

Namun, pada akhirnya, tanggung jawab atas tindakannya terletak pada Cousins sendiri.

Dia harus belajar dari kesalahan ini dan mengambil langkah-langkah konkret untuk memperbaiki reputasinya.

Jika tidak, insiden di Puerto Rico ini akan menjadi babak terakhir yang menyedihkan dari karier yang penuh potensi namun tak pernah sepenuhnya terwujud.

Apakah ada harapan untuk DeMarcus Cousins?

Mungkin.

Namun, ia harus menunjukkan perubahan yang signifikan dan komitmen yang tulus untuk memperbaiki perilakunya.

Hanya waktu yang akan menjawab, tetapi untuk saat ini, masa depan Cousins di dunia basket terlihat suram.